SELAMA MASIH ADA MALAM, KEMAKSIATAN TAK MUNGKIN DI-STOP. Itu diucapkan laki-laki muda
yang wajahnya cakep mirip bintang film India. Ia tampak asyik menyulut dua
linting cimeng. Di kamarnya yang sempit yang terletak di sebuah kampung yang
padat dan kumuh, hanya tiga kilo dari Cakranegara. Ia berjanji membawa mahasiswi atau pelajar SMU. ”Bila perlu ia bawa buku raportnya,” katanya
meyakinkan sambil tertawa keras. Ia
tak bohong. Tak berapa lama dua perempuan muda berkulit putih, umurnya sekitar
19 tahun, masuk ke kamar. Keduanya tampak akrab dengan ruangan itu. Untuk
basa-basi salah seorang ikut nyimeng. Tapi tak lama karena ia mengaku
kurang suka. Menurutnya, cimeng membuat lamban bergerak. Keduanya mengaku lebih
terbiasa sarapan bubur (sabu-sabu).
Singkat
cerita, laki-laki muda itu mulai bicara bisnis. Pertama-tama, ia minta beli
satu pahe (paket hemat) sabu-sabu yang harganya Rp 100 ribu. Katanya, ada hotel
di Mataram yang tarifnya Rp 120 ribu semalam. ”Kasih aja dia Rp 150 ribu,
cukup. Mau short time mau sampai pagi, tancap aja. Ini tarif teman,”
kata laki-laki itu berbisik....................................
Melati
dan Mawar (sebut saja demikian), makin enerjik dan enak obral cerita setelah nyabu.
Mereka cepat mempelajari situasi, dan tampak tak takut mengkonsumsi barang
haram itu di depan orang yang baru dikenalnya. Tak lama ngobrol,
keduanya mengaku sekolah di SMU swasta meskipun mati-matian tak mau menyebut
sekolahnya. Sebenarnya meraka malas keluar. Tapi karena ”papa”-nya mengajak party
bersama teman yang katanya baru datang dari Jakarta, dengan senang hati mereka
datang.
”Saya
bukan cewek gituan, lho. Saya cuma ingin nyabu. Sorry ya,
saya perlu uang untuk beli pulsa,” kata Melati tapi mati-matian tak mau
memberikan nomor HP-nya.
Menghubungi
Mawar dan Melati, hanya bisa melalui laki-laki berwajah India itu. Sebut saja
namanya Maco, dipercayai bisa menjadi filter. Bisa menghubungkan dengan
konsumen tak ”berbahaya”, tamu yang tak neko-neko kecuali memang butuh
memuaskan syahwatnya, dan jelas bisa bayar. Selain itu, tamu yang digaet tak
mengungkit identitasnya. ”Kadang ketemu bapak-bapak, eh bisa juga diajak
nyabu bareng,” ujar Melati cekikikan.
Mawar
mengaku sudah nyabu setahun lalu, sejak putus dengan pacarnya setelah
mereka sering melakukan hubungan badan. Tapi obat frustrasi dengan pergi ke
diskotek dua kali seminggu, nyabu, shoping ke mall tiap minggu
dan bayar kos-kosan tiap bulan (Melati dan Mawar mengaku bukan dari Lombok)
serta biaya hidup yang terus meningkat, tentu tak cukup mengandalkan uang
kiriman orang tua.
Sulit
memastikan apakah Mawar dan Melati benar-benar masih SMU atau mahasiswi. Di
Mataram banyak perempuan muda seperti mereka, yang tak mau dijuluki penjaja
seks apalagi disebut pelacur, meski melayani hubungan badan dengan menerima
imbalan uang. ”Saya punya 21 nomor HP mahasiswi. Sewaktu-waktu bisa dikontak,”
kata salah seorang pengajar di FH Unram.
Seorang
sopir taksi yang jalan malam atau kerap disebut taksi kalong, sebut saja Ipul,
juga mengaku punya daftar perempuan muda yang sewaktu-waktu bisa dicabut. Mula-mula ia hanya menjemput dari hotel dan mengantar
pulang. Beberapa kali ketemu dan selalu dibayar lebih. Sekarang sedikitnya ia punya 8 nomor HP mereka, termasuk
alamat kos-kosannya.
”Kalau
diajak ngobrol dulu atau minum-minum di kafe dia anggak mau, mas.
Mungkin takut kepergok orang yang dikenal atau pacarnya. Maunya langsung
diantar ke hotel,” kata Ipul sambil menyebut hotel favorit mereka.
Kabarnya,
cara menjaring tamu lewat sopir taksi itu bukan modus operandi kalangan
mahasiswi atau pelajar. Mereka biasanya tak berani melayani tamu sebelum
mengenal ”identitas”nya. Karena itu mereka selalu butuh penghubung.
Kalau
harus jalan sendiri, selalu ada proses sosialisasi. Seperti Saron (sebut saja
demikian), 22, ditemui sedang nganggur di lobi hotel berbintang di kawasan Batu
Layar yang sering dijadikan tempat rapat instansi pemerintah. Ia mengaku masih
kuliah komputer. Ceritanya ia sudah ”dipegang” orang PU (maksudnya kimpraswil,
red). Tiap bulan ia mendapat ”uang kuliah”. Jika sewaktu-waktu butuh uang, ia
tinggal angkat telepon. Sebagai balasannya, ia harus siap tempur jika
sewaktu-waktu dibutuhkan. Termasuk melayani tamu-tamu kantor yang datang dari
Jakarta.
Menurutnya,
setelah mengenal sekitar dua minggu baru mau berhubungan badan. Sebelum
memutuskan mau, ia sudah mempelajari untung-ruginya. ”Saya sudah lama kenal
dengan Pak Anu di PU itu, mas. Kalau sudah kenal betul baru saya mau gituan.
Dia nggak mungkin buka rahasia,” kata Saron sambil menghisap rokoknya. Kalau
ada tamu-tamu dari Jakarta, biasanya saya juga diorder. ”Kerjanya ringan
uangnya banyak,” celetuknya.
Sebenarnya
Saron oleh ”suaminya” sudah dilarang melayani ngobyek. Tentu saja permintaan
itu diiyakan saja. Ia sudah banyak belajar bagaimana membagi waktu dan memberi
alasan yang meyakinkan. Karena itu ia enteng saja mengaku juga pernah nginap
dengan seorang pejabat bank di hotel berbintang di kawasan Kuta Lombok Selatan.
Ia benar-benar tergiur janji bapak pejabat bank yang akan mengajaknya
jalan-jalan ke Jakarta. Sayangnya pejabat yang disebutnya ”bapak yang gampang
memberi” itu keburu pindah tugas ke daerah lain.
Kalau
mengingat bapak itu, Saron sering geli. Pejabat itu paling kerap menelepon
(sampai pindah ke Solo pun masih suka menelepon) dan mengucapkan kata-kata
cinta dengan gaya lagu zaman Broery. Padahal kalau ketemu tampak ketakutan
seperti buron yang sedang dikuntit polisi.
Usia
mereka memang muda-muda. Berkisar antara 19 hingga 22 tahun. Tapi soal
jaringan, jangan ditanya. Wiwin, 20, sebut saja begitu, mampu menunjukkan nomor
HP sejumlah pejabat ternama di NTB. Pejabat itu beragam, baik sipil maupun
aparat keamanan. Ketika RAKYAT melihat daftar alamat di HP-nya, RAKYAT
percaya.
Sejumlah
nomor HP pejabat yang juga pernah dicatat RAKYAT, tertera di daftar
alamat HP Wiwin. Ketika ia menelepon salah satu dari pejabat itu, memang benar,
Wiwin lalu terlibat pembicaraan mesra berbau mesum. ”Nggak bisa keluar
sekarang ya. Takut sama istri ya,
hi..hi..hi,” kata Wiwin merajuk. Tingkahnya jauh lebih dewasa dari umurnya.
”Mereka sering bercerita soal keluh-kesah pekerjaan mereka mas. Wiwin sih
senang aja. Jadi tau banyak rahasia,” katanya lagi. Ketika RAKYAT
mengajaknya kencan, ia mengajukan syarat. ”Wiwin mau, tapi harus di luar kota
dan bawa ekstasi. Ntar kalau di kota Wiwin takut ketangkep,”
ujarnya.
***
Di
diskotek BC di pusat kawasan wisata Senggigi, malam Minggu diatas jam 01.00
dini hari, makin dibanjiri pengunjung. Ketika lampu di tempat lain mulai
dipadamkan, seolah—olah baru dimulai kehidupan malam yang sebenarnya. Musik
terasa makin keras. Tempat melantai yang tak begitu luas sesak oleh pengunjung
yang (seperti) menyesalkan cepatnya malam berlalu. Banyak perempuan muda datang
tanpa pasangan. Tampak pria setengah baya berpakaian parlente berjalan masuk
dengan dua gadis. Dari cara berpakaian dan lagaknya yang masih gugup, mungkin
keduanya masih pelajar. Tapi dapat dipastikan bukan keponakan Om Parlente itu. Sebab
salah seorang gadis itu tampak berat menahan kepalanya (mungkin mabuk) dan
berjalan memeluk erat si Om. ”Tempat ini pelabuhan terakhir, setelah itu
dilanjutkan ke kamar,” kata seorang teman yang tiap malam Minggu nongkrong di
BC.
Menurutnya,
BC tergolong murah. Ada yang gengsinya lebih tinggi, yaitu di pub Trc yang letaknya
di kompleks perbelanjaan di pusat kawasan wisata Senggigi. Tiket masuk di BC
hanya Rp 10 ribu, sedang di Trc tiketnya lipat dua kali, minumannya juga lebh
mahal. Pejabat atau kalangan eksekutif yang ngebet menikmati malam di Senggigi
sering tampak duduk di pub itu.
Di
tengah anjloknya wisatawan ke Lombok, maraknya kafe, pub, dan diskotek tak
berkurang. Tidak hanya di Mataram dan Senggigi, di tempat-tempat lain di Lombok
seperti beberapa daerah di Lombok Timur atau Lombok Selatan yang semula dihajatkan
sebagai kawasan wisata, bermunculan tempat hiburan malam yang hanya dikunjungi
orang-orang awak. Tentu saja, dalam
kehidupan malam seperti itu, mustahil tak berlangsung transaksi seks.
Banyak
yang membuktikan, pertumbuhan bisnis seks bukan semata-mata ditentukan faktor
ekonomi. Ada nuansa yang lebih ”kultural”, kehidupan malam dan gonta-ganti
pasangan seks (dengan imbalan atau atas dasar suka sama suka) menjadi semacam
simbol status pergaulan sosial yang lebih ”modern”. Dan gaya hidup modern memang cenderung
melonggarkan norma-norma konvensional. (Tim TABLOID RAKYAT)
Germo,
Kos-kosan dan Kafe
Paling
diuntungkan dari transaksi seks adalah para germo. Cara kerja, pola hubungan
dan bagaimana membagi pendapatan dengan “ayam-ayam”nya, masing-masing germo
punya cara dan perhitungan sendiri. Tapi dimana-mana germo-germo itu lebih
sering mengambil posisi sebagai majikan. Artinya, porsi terbesar pendapatan
masuk ke germo. Pihak germo sendiri merasa pembagian itu adil, karena ia
menyediakan tempat tidur dan makanan untuk ayam-ayamnya. Kerja ayam-ayam itu cuma
melayani, tanpa disibukkan mencari pelanggan.
Sisi
(bukan nama sebenarnya), 18, asal Paiton, Probolinggo-Jawa Timur, berparas
hitam manis yang dipelihara germo berinisial Hk, mengaku dari tarif short
time Rp 200 ribu yang diterima dari tamu, ia cuma kebagian Rp 45 ribu.
Kalau temannya bisa langsung terima uang itu dari tamu, tapi perlakuan germo
terhadap Sisi agak beda.
Mungkin
masih muda dan jadi primadona, upah kerja memberi kenikmatan seks itu semuanya
diambil germo. Bagian yang mesti diterimanya pun tak bisa langsung diambil.
Uang itu disimpan germo, dan baru bisa diambil kalau mau pulang kampung. ”Itu
pun tidak semua bisa diambil,” kata Sisi yang mengaku melayani sedikitnya empat
tamu dalam semalam. Tentu saja maksudnya agar ia tak bisa lepas dari ikatan
germo.
Germo
itu punya pembukuan sendiri. Diluar biaya tidur dan makan, seperti pengeluaran
cuci pakaian, beli sabun mandi, kebutuhan bedak dan gincu, rokok, ke dokter,
atau sewaktu-waktu berjudi sesama teman, semua dicatat rapi. Lebih sering
catatan pengeluaran itu lebih besar dari semestinya.
Sisi
yang putus kelas 2 SMU itu jatuh ke kurungan germo karena ditipu temannya.
Tahun 2001 ia diajak temannya bernama Kris ke Lombok untuk bekerja. Tiba di
Lombok ia menginap di tempat kos-kosan temannya itu, yang belakangan diketahui
adalah tempat Hk mengurung ayam-ayamnya. Singkat cerita, tiba-tiba temannya
menghilang. Waktu Sisi pamit mau pulang, ternyata ia sudah “dijual” oleh
temannya seharga Rp 2,5 juta.
“Teman
kamu sudah minta 2,5 juta. Jadi kamu harus kerja disini paling sedikit enam
bulan,” cerita Sisi menirukan ucapan isteri Hk. Sisi pernah mencoba lari dari
tempat germo itu sekitar jam tiga pagi, tapi akhirnya tertangkap anak buah Hk
di terminal Mandalika dan dipukuli. Sejak saat itu ia pasrah merenungi nasib.
Ia
merasa tak akan tertolong siapa pun. Keluh kesahnya pun disampaikan pada oknum
aparat yang pernah memakainya. Ternyata janji untuk membantu keluar dari lembah
hitam itu cuma rayuan agar bisa pakai gratis. Selanjutnya tak pernah ada tindakan apa pun. Sisi dan
beberapa temannya yang dikurung germo lainnya, layaknya mesin pemuas birahi.
Hari-hari dilewatinya hanya untuk memuaskan syahwat laki-laki hidung belang.
Meski memuaskan pihak lain, pekerjaan itu tentu bukanlah rekreasi.
Roh
yang dikurung Dg, pernah dibentak-bentak hanya karena menolak ajakan tamu.
”Sudah jam dua pagi, padahal sejak sore aku sudah terima lima tamu,” cerita
Roh. Umurnya sekitar 19 tahun, berkulit putih, murah senyum. Kabarnya meski
berusia muda sanggup membuat tamu menggelepar keenakan. Karena itu Roh paling
diminati.
Mereka
yang dikurung germo paling pas disebut pekerja seks. Layaknya pekerja,
sepanjang ada yang butuh harus siap melayani. Tak ada istilah sedang malas.
Bekerja dalam kurungan germo, sampai ”anu”nya lecet pun terus dioperasikan.
Kalau minta istirahat diluar tanggal menstruasi, bisa kena damprat.
Karena
itu ada yang memilih meninggalkan germo. Ada risiko memang. Misalnya uang hasil
kerjanya selama ini tak bisa diminta. Syukur-syukur kalau tidak mengalami
tindakan kekerasan. Tapi sebagian besar yang keluar dari germo itu beralasan
akan berhenti kerja jadi pelayan seks. Padahal mereka tinggal di kos-kosan
(kadang-kadang berkumpul beberapa orang) dan tetap melayani panggilan tamu.
”Hampir semua sopir taksi kalong tahu nomor HP saya,” kata Titi, 28, yang
menjalin hubungan baik dengan para sopir taksi itu.
Mereka
yang mangkal di beberapa kos-kosan di Jalan Brawijaya Mataram, semula banyak
yang kerja di panti pijat. Karena panti pijat dianggap menyuburkan praktek
pelacuran, akhirnya ditutup setelah
pemerintah kota tak memperpanjang izinnya. Ironisnya setelah banyak
panti pijat ditutup, ternyata praktek bisnis seks tambah marak. Kalau dihitung,
di Mataram ada lebih dari 30 titik tempat mangkal para pengembara seks itu.
Sebenarnya
aparat kota sudah tahu titik-titik tempat berkumpulnya perempuan-perempuan itu.
Dan hotel-hotel melati tempat operasi mereka malah sering dikunjungi (oknum)
aparat, baik dengan alasan sedang tugas maupun untuk bersenang-senang (atau
bersenang-senang sambil menjalankan tugas).
Sebenarnya
kalau aparat mau merazia, tempat-tempat itu bisa dijadikan sasaran. ”Tapi
penertiban itu kan cuma menangkap kelas dek. Lihat saja di PSKW Budi Rini
(panti rehabilitasi pekerja seks komersial, red), isinya cuma dari kelas Pasar
Beras atau di atasnya sedikit, atau ayam kurungan yang nasibnya lagi sial,”
kata aktivis LSM yang akrab dengan dunia transaksi seks itu.
Perempuan-perempuan
kos-kosan lulusan panti pijat atau germo, biasanya punya tarif standar antara
Rp 150-Rp 200 ribu untuk short time. Kalau nginap bisa
bervariasi, bisa tambah Rp 100 ribu, Rp 200 ribu atau lebih, tergantung tingkat
kedekatan kedua belah pihak. Karena tak terikat germo, kalau perempuan itu
senang dengan tamunya tarif short time bisa untuk aksi long time.
Sementara
perempuan kos-kosan seperti mahasiswi, janda muda, atau karyawati instansi
swasta (ada juga ibu rumah tangga), prakteknya lebih terselubung. Lagak dan
gayanya bisa ditebak, tapi sulit dibuktikan. Mereka biasanya membina jaringan
dengan orang-orang yang sudah dipercayainya. Tarifnya sering lebih tinggi
karena pendidikannya yang lebih baik menyokong penampilannya tampak lebih
”intelek”. Biasanya yang jenis ini hanya melayani short time.
Apakah
benar kafe-kafe merupakan tempat terjadinya transaksi seks? Kalau pertanyaan
ini diarahkan, orang-orang yang menggeluti bisnis kafe akan membantah. Menurut
mereka, sebenarnya kalau soal transaksi bisa terjadi dimana saja. Bisa lewat telepon, salon, restoran atau saat ketemu di
mall. Tapi diakui, di kafe, karaoke, pub atau bar, yang menyediakan bir atau
jenis minuman beralkohol lainnya, memang lebih membangun suasana hura-hura.
Apalagi di semua tempat itu sering disanggongi perempuan-perempuan muda tanpa
pasangan.
Kalau
berminat, ada kok pramusaji di salah satu kafe di Mataram yang merangkap
profesi gituan. ”Soal profesi ganda itu bukan cuma yang kerja di kafe. Pegawai
kantor yang sopan-sopan saja ada yang merangkap profesi itu,” sergah Teguh
Sutradara, pengelola Kafe Mandalika di Lapangan Rembiga.
Di
kota yang sedang tumbuh seperti Mataram, pilihan plesiran malam hari yang masih
terbatas, maka kafe, pub dan karaoke atau diskotek jadi pilihan orang-orang
kota menghabiskan waktu untuk mengisi kesepian malam. Tumbuhnya tempat-tempat
seperti itu seperti jadi simbol kota yang sedang bergerak menjadi wilayah metropolis.
Dan di tempat-tempat itu pula sebagian masyarakat
mengekspresikan dirinya dalam gaya hidup ”orang kota”.
Banyak
perempuan-perempuan muda yang tumbuh dalam kehidupan dan gaya orang kota,
tergoda memasuki status pergaulan sosial yang lebih tinggi dan dianggapnya
lebih ”modern”. Memang tak murah untuk membiayai gaya hidup, tapi tak masalah
bagi yang nekad menjajakan tubuhnya sebagai modal. (Tim TABLOID RAKYAT)
sumber: Tabloid RAKYAT Edisi No. 08/Tahun I/Mei-Juni 2003
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
BalasHapusdan terima kasih banyak kepada AKI SOLEH JAFFAR atas nomor togel.nya yang AKI SOLEH JAFFAR
berikan 4D angka [] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI SOLEH JAFFAR
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI SOLEH JAFFAR. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI SOLEH JAFFAR.
sekali lagi makasih banyak ya AKI SOLEH JAFFAR … bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH JAFFAR,,di no ---> 0853---> 7778 ---> 3331 --->
insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 2750 JUTA , wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
KLIK DISINI 4d 5d 6d
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... AKI SOLEH JAFFAR akan membantu
anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
butuh angka togel 2D ,3D, 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI SOLEH JAFFAR DI NO: ---> 0853---> 7778 ---> 3331 --->
ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D
ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND
ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D
Wong Gemblong
BalasHapusWong Gemblong
BalasHapusNATION303.COM
BalasHapusAgent Online yang sudah terpercaya & Pelayanan yang memuaskan ..
Banyak pilihan Game yang menarik
Silahkan datang ke website kami
BBM : DC8D2C8B
LINE : nts303
di tunggu pendaftaran nya ya bos
Selamat Datang di Bandar Poker KLIXQQ.com Nikmatin Berbagai HOT PROMO Kami Saat ini Bossku.
BalasHapus===================================
Nikmatin HOT Promo dari KLIXQQ.COM :
♦ Bonus Deposit Khusus New Member Sebesar 10%
♦ Bonus Cashback 0.5%
♦ Bonus Referal 0.2% (Jika Mengajak Teman Bermain)
♦ Minimal Deposit 25.000
===================================
Hanya Dengan 1 Akun Bossku Bisa Bermain Untuk Semua Permainan yang tersedia saat ini
===================================
Selamat Bergabung bersama kami disini Agent Taruhan Online Terbaik dan Terpercaya KLIXQQ.COM
ada yang bisa kami Bantu untuk Kenyamanannya BossKu?
BBM : E3DF6970
wHATSAPP : +639666800247
LINE :KLIXQQ
KAMI TUNGGU BOSSKU
Bos
BalasHapus